Beranda | Artikel
Belajar Bahasa Arab [14]
Selasa, 18 Oktober 2016

Program Belajar Kaidah Bahasa Arab 1 Bulan

Bismillah. Alhamdulillah pada kesempatan ini kita bisa bertemu kembali dalam pelajaran jarak jauh dalam pembahasan isim-isim yang manshub.

Pada pertemuan sebelumnya sudah dibahas tentang maf’ul muthlaq dan haal. Berikutnya kita akan membahas seputar isim manshub yang lainnya yaitu munada dan mustatsna.

Munada artinya kata yang diseru atau dipanggil. Dalam bahasa arab munada bisa dibaca manshub. Misalnya dalam kalimat ‘yaa rojulan’ يا رجلاً artinya ‘wahai lelaki’. Di dalam kalimat ini kata ‘rojulan’ dibaca manshub/diakhiri fat-hah karena berkedudukan sebagai munada/yang diseru. Adapun kata ‘yaa’ artinya ‘wahai’ ini disebut sebagai huruf nidaa’.

Meskipun demikian ada juga munada yang tidak dibaca manshub misalnya jika munada itu berupa nama orang yang satu kata/mufrod. Misalnya ‘yaa ahmadu’ يا أحمد artinya ‘wahai Ahmad’. Di dalam kalimat ini ‘ahmad’ dibaca mabni atas tanda dhommah; karena ia munada yang berupa nama yang terdiri dari satu kata/mufrod. Sehingga dibaca ‘yaa ahmadu’ يا أحمد bukan ‘ahmada’.

Adapun mus-tatsna adalah kata yang dikecualikan. Misalnya dalam kalimat ذهب المسلمون إلا رجلاً ‘dzahabal muslimuuna illa rojulan’ artinya ‘kaum muslimin pergi kecuali seorang lelaki’. Di sini kata ‘rojulan’ dibaca manshub sebagai mus-tatsna/yang dikecualikan. Kata ‘illa’ artinya ‘kecuali’ ini disebut sebagai alat is-titsnaa’. Adapun kata yang disebutkan sebelum ‘illa’ yaitu kata al-muslimuuna ini disebut dengan istilah ‘mustatsna minhu’/yang menjadi sumber pengecualian.

Contoh lainnya ذهب الجنود إلا زيداً ‘dzahabal junuudu illa zaidan’ artinya ‘telah pergi para tentara selain Zaid’ di sini kata zaid dibaca manshub ‘zaidan’ bukan zaidun atau zaidin. Karena ia menempati jabatan sebagai mus-tatsna, dan mus-tatsna harus dibaca manshub. Illa sebagai alat istitsnaa’ sedangkan al-junuudu adalah mus-tatsna minhu. Yang perlu diingat bahwasanya mustatsna wajib dibaca manshub jika ada mustatsna minhu  dan dalam bentuk kalimat positif, bukan kalimat negatif.

Contoh kalimat negatif adalah ما ذهب الجنود إلا زيداً ‘maa dzahabal junuudu illa zaidan’ atau ما ذهب الجنود إلا زيد ‘maa dzahabal junuudu illa zaidun’ artinya ‘tidak pergi para tentara kecuali zaid’ di dalam kalimat ini kata zaid tidak wajib dibaca manshub tetapi ada dua pilihan; bisa dibaca manshub ‘zaidan’ bisa juga dibaca marfu’ mengikuti mustatsna minhu ‘zaidun’.

Demikian materi singkat yang dapat kami sajikan dengan taufik dari Allah semata. Semoga bermanfaat bagi kita semuanya. Segala puji bagi Allah Rabb seru sekalian alam.


Artikel asli: https://www.al-mubarok.com/belajar-bahasa-arab-14/